- Nama Imam Asy-Syadzili (1197-1258 M) adalah Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar bin Yusuf Abu Hasan al-Hudzali asy-Syadzili dan kalau ditelusuri nasabnya tersambung sampai ke Imam Hasan bin Fatimah binti Rasulullah saw. Beliau adalah peletak dasar Tarekat Syadziliyyah—tarekat yang dianut oleh Ibnu Atha’illah As-Sakandari penulis kitab Al-Hikam—salah satu tarekat terbesar di dunia juga di Nusantara.
- Meskipun kondisinya tunanetra ia menyibukkan hari-harinya dengan menggali khazanah Islam, belajar dari satu tempat ke tempat lain sampai ia benar-benar menguasainya dengan baik. Kesungguhannya dalam menapaki lautan ilmu membuat ia menjadi tokoh besar, ahli hikmah, dan memperoleh kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt,
- Kata Asy-Syadziliyyah merupakan penisbatan kepada suatu daerah yang bernama Syadzilah, yaitu sebuah desa yang terletak di Afrika.
- Ia mendownload pengetahuan (berguru) dari Syaikh Abi Said al-Baji, Syaikh Abdus Salam Ibnu Masyisy. Dan ia transfer pengetahuannya kepada murid-muridnya seperti Ibn Shalah, Izzuddin bin ‘Abdus Salam, Ibnu Daqiq, Nabiuddin bin Auf, Ibn Yasin, Muhyiddin bin Suraqah, dsb.
- Hizb Bahr dan Hizb Nashar merupakan hizb yang diisbatkan kepadanya serta hizb yang banyak diamalkan oleh para pegikut Tarekat Syadziliyyah maupun oleh umat Muslim pada umumnya.
- Memiliki puluhan kitab di antaranya: As-Sirru al-Jalil fi Khawasi Hasbunallah wa Ni’ma al-Wakil, Durratul Asrar, Al-Amin: fi Adabi at-Tashawwuf Rutbatuha ala Abwabih, Majmu’atul Ahzab (kumpulan wirid) dsb.