Pagi hari ini, sambil minum kopi aku membaca kembali buku yang ditulis oleh Charles F. Haanel berjudul The Master Key System. Buku yang luar biasa ini sangat menginspirasi para motivator terkenal, seperti Napoleon Hill penulis buku Think and Grow Rich dan Rhonda Byrne penulis The Secret.
Buku tersebut membahas tentang manusia yang terdiri dari alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar dikendalikan oleh sistem saraf pusat, sedangkan alam bawah sadar dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Ada penghubung antara keduanya, antara lain melalui saraf otak ke-10 (nervus vagus).
Hidup manusia dijalani sesuai dengan program yang tertanam di alam bawah sadarnya. Kalau program itu tidak harmoni dan dipenuhi pikiran negatif, maka hidupnya juga akan kacau, tidak sukses, tidak bahagia. Sebaliknya kalau program itu harmoni dan dipenuhi pikiran positif, dia akan sukses, dan mendapatkan apa yang dikehendakinya, karena alam akan membantunya secara menakjubkan.
Alam bawah sadar ini terhubung dan menyatu dengan alam semesta, bekerja sama dengan sistem di alam semesta untuk mewujudkan semua yang terprogram di dalamnya, karena alam bawah sadar berada wujud universal. Karena terdapat hubungan melalui berbagai jalur, terutama jalur nervus vagus, maka alam bawah sadar ini bisa dilatih dan dididik oleh alam sadar.
Intinya bahwa dengan pengendalian alam sadar—dengan cara berkonsentrasi, berpikir benar, berpikir baik, dan berpikir positif—akan membuat alam bawah sadar menjadi lebih harmoni.
Dalam buku ini ada anjuran menyendiri, berkonsentrasi, memikirkan, membayangkan, dan menyusun kembali secara rinci dan detail apa yang kita inginkan. Seperti kita menyusun suatu konstruksi bangunan rumah yang kita inginkan secara detail—berapa luasnya, warna cat, pintu, jendela, kamar mandi secara rinci. Jadi, kita menyusun kembali secara lebih detail, rapi, dan harmoni apa yang kita inginkan, serta ditanamankan terus menerus setiap hari dalam alam bawah sadar kita.
Menurut buku ini, apa yang kita inginkan akan lebih mudah terwujud, karena alam sekitar kita akan mendukung, membantu, dan menyediakan semua bahan secara ‘tak terduga, agar apa yang kita inginkan tersebut terwujud. Wal hasil, bila dikaji, buku ini banyak mengandung makna tasawuf, meskipun tidak diakui oleh penulisnya.
Alam sadar identik dengan organ fisik manusia (termasuk otak dan indra), sedangkan alam bawah sadar identik dengan organ batin manusia, yaitu akal atau hati. Wujud Universal (Ruh Tuhan) berada dalam hati manusia, sangat dekat.
فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)-nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al-Hijr [15]: 29).
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS. Qaf [50]: 16).
Kondisi hati kita akan berpengaruh terhadap lingkungan di sekitar kita, termasuk keluarga dan anak-anak kita. Setiap getaran hati akan berdampak pada diri kita, lingkungan terdekat kita dan semua yang terhubung dengan kita. Dengan tafakur dan tazakur untuk membersihkan hati, kita dapat melatih dan mendidik hati kita agar harmoni, selaras dengan Wujud Universal.
Bila hati kita bersih dari prasangka, iri, dengki, hasad, ujub, dan sifat buruk lain, maka kita akan makin dekat pada Wujud Universal, sehingga semua unsur alam dengan sendirinya akan bekerja secara harmoni membantu kita.
Namun, hal tersebut tidaklah mudah dilakukan. Mesti ada usaha, kerja keras serta kesungguhan (mujahadah), dan dilakukan secara terus menerus untuk membersihkan hati kita, agar harmoni dengan Wujud Universal.
“Wahai Zat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku dalam ketaatan kepadamu”
Jangan lupa selalu membaca doa tersebut, karena memang sudah kodratnya hati manusia itu mudah berubah, bolak balik, dan naik turun.