Insecure: Hanya Minder atau Alasan Tidak Mau Berusaha?
Kamu sering mendengar orang-orang di media sosial yang menyebut kata insecure atau malah kamu sendiri tengah merasakan insecure tersebut? Memang sih, akhir-akhir ini sedang marak orang-orang menggunakan kata insecure untuk menggambarkan keadaan mereka saat merasa tidak aman, tidak pantas atau bisa juga kita sebut sebagai minder. Setiap orang pasti pernah merasakan insecure dalam kehidupannya. Yang membedakan adalah bagaimana cara setiap orang menyikapi agar tidak berlarut larut terus dalam situasi tersebut.
Sebelum kita bahas bagaimana cara mengatasi ke-insecure-an itu, kita bahas dulu apa itu insecure menurut psikologi. Dalam psikologi, insecure merupakan sebuah emosi yang terjadi apabila kita menilai diri kita menjadi seorang inferior dari orang lain. Dengan begitu insecure merupakan sesuatu yang dapat timbul yang disebabkan ketidakpuasan diri sendiri karena tidak berhasil memenuhi standar atau ekspektasi lingkungan sekitar, dengan kata lain bisa juga termasuk dalam hal kurang bersyukur dan kurang menerima diri sendiri. Padahal tidak semestinya kita bisa memenuhi ekspektasi masyarakat. Banyak hal yang harus di-gapapain, tidak semua orang bisa menerima kita apa adanya, tapi yang terpenting adalah kita sendiri yang mampu berdamai dan menerima diri kita sendiri.
Bagaimana sih, tanda-tanda orang yang sudah masuk zona insecure?
Pertama, suka membandingkan dirinya sendiri dengan kelebihan atau pencapaian orang lain kemudian merasa bahwa dirinya sangat rendah dan gagal dibanding dengan orang tersebut. Padahal setiap orang punya masanya sendiri untuk mencapai suatu hal, tidak terpatok pada usia berapa harus bisa melakukan ini dan itu, tetapi setiap orang memiliki proses berkembang yang berbeda-beda dan tidak bisa kita pukul sama rata.
Kedua, tidak mau keluar dari zona nyaman. Biasanya hal ini disebabkan pengalaman masa lalu yang kurang mengenakkan dan menimbulkan hilangnya kepercayaan diri saat ingin memulai lagi.
Ketiga, menghindari interaksi dengan lingkungan sekitar. Beberapa orang yang merasa insecure cenderung menghindari obrolan dengan orang-orang yang membicarakan prestasi atau keunggulan seseorang karena ia takut nantinya akan merasa down dan tambah membuatnya tertekan dengan kekurangan yang dimilikinya.
Terakhir, orang yang insecure biasanya tidak sadar dan percaya bahwa apa yang dilakukannya baik dan benar kecuali ada sutau pembuktian berupa pujian atau bentuk apresiasi lain agar ia merasa tenang bahwa apa yang dilakukanya itu di jalan yang benar. Jika kalian telah merasa bahwa mengalami hal-hal tersebut, maka alangkah baiknya segera sadar bahwa sebenarnya insecure itu tidaklah penting dan hanya menguras pikiran serta menghabisakan waktu yang banyak untuk berlarut larut dalam zona tersebut.
Kemudian, bagaimana cara kita mengatasi agar tidak berlarut larut dalam zona insecure ini?
Pertama, pastinya adalah senantiasa bersyukur atas segala yang dikaruniakan-Nya kepada kita. Baik dari fisik maupun bakat atau kemampuan yang telah kita miliki. Untuk aspek fisik, tidak peduli bagaimana bentuk fisik kita jika memang masih bisa berfungsi dengan semestinya hendaklah kita bersyukur, masih banyak orang lain di luar sana yang memiliki tubuh kurang sempurna. Jangan hanya karena bentuk tubuh atau rupa yang dijadikan standar kecantikan, kita merasa kurang puas dengan karunia-Nya. Sebagaimana Allah swt. berfirman:“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At-Tin [95]: 4).
Kedua, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Selalu membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuang waktu dan energi karena tidak ada habisnya jika dilakukan. Fokuslah pada tujuamu sendiri, fokus terhadap target-target serta progres-progres dalam dirimu sendiri. Tetaplah konsisten walau hanya progres kecil, proses itu lebih penting ketimbang instan tanpa adanya pengalaman di dalamnya.
Ketiga, kenali kelebihan dan keunikan dirimu sendiri. Setiap orang memiliki karakteristiknya masing-masing yang membuat setiap orang itu istimewa. Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, alangkah baiknya kita mencoba mengenali apa sih sebenarnya potensi serta keunikan kita? Barangkali malah lebih ber-value ketimbang orang yang sebelumnya kita selalu jadikan bandingan. Manfaatkan segala potensi yang kita miliki untuk mengembangakankan karir serta untuk selalu meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi.
Terakhir, cobalah jadi diri sendiri dan jangan menjadi orang yang ‘nggak enakan’. Bagi kalian orang yang suka ‘nggak enakan’, cobalah untuk bisa lebih berani lagi untuk bilang “tidak”. Kenapa? Kalian kaum ‘nggak enakan’ biasanya cenderung orang yang hanya ikut-ikut saja jika disetir orang lain, coba lebih berani untuk melakukan sesuatu dengan style dan caramu sendiri, jangan minder atau insecure dengan style kita sendiri. Gagal itu biasa, yang nggak biasa adalah berani keluar dari zona insecure dengan melakukan apa pun dengan keunikan dan caramu sendiri tanpa terpatok pada satu kiblat saja.
Dengan demikian, walaupun insecure merupakan suatu hal yang wajar dan kebanyakan orang pasti mengalaminya, namun jika kita terus berlarut larut dalam rasa insecure tersebut maka kita akan kehabisan banyak waktu untuk memikirkan hal tersebut alih-alih berusaha menerima apa yang telah dimiliki atau mencoba menjadi lebih baik lagi. Sekali lagi, insecure itu wajar, yang tidak wajar adalah ketika kita selalu bersembunyi di balik topeng tersebut dengan maksud tidak mau berkembang dan tidak mau keluar dari zona nyaman. Teruslah bersyukur dengan apa pun yang telah kita miliki. Lihatlah ke bawah untuk terus bersyukur dan lihatlah ke atas untuk memotivasi diri. Jika kalian sedang insecure, segera sadar dan bangkit, ya. Masih banyak waktu untuk memperbaiki diri kok. Semangat!