Kasih-Ku Mendominasi Murka-Ku

Oleh: Azam Bahtiar

Direktur Nuralwala Pusat Kajian Akhlak dan Tasawuf
عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لما خلق الله الخلق كتب في كتابه فهو عنده فوق العرش،  إن رحمتي تغلب غضبي

“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: ‘Ketika Allah telah menciptakan makhluk, Dia tuliskan dalam kitab-Nya —yang tersimpan di sisi-Nya di atas ‘Arasy— bahwa Kasih-sayang-Ku mendominasi murka-Ku’.”

Riwayat Imam Muslim (w. 261 H) dari Abu Hurairah (no. 2751).

Ya, sebagaimana Allah menyatakan Diri-Nya sebagai Sang Rahman —lihat hadis riwayat Imam Tirmidzi dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf no. 1907— maka mudah bagi kita memahami bahwa sifat yang dominan di dalam Diri-Nya adalah kasih-sayang. Bukankah dalam Basmalah sekalipun, hanya dua sifat Allah yang muncul, dan kedua-duanya (Rahman dan Rahim) secara sekaligus diderivasikan dari akar kata yang sama dan mengacu pada makna cinta-kasih?!

Saking dominannya sifat cinta-kasih Allah ini, kita pun bisa memahami mengapa hanya nama al-Rahman lah yang disejajarkan dengan nama Allah secara bergantian —meski sesungguhnya nama al-Rahman mengacu pada sifat, bukan Nama-Diri— seperti dalam fitman-Nya:

“Katakanlah (Nabi Muhammad Saw): “Serulah (Tuhan Yang Maha Esa dengan nama) Allah atau serulah (Dia dengan nama) al-Rahman (Yang Maha Pemberi Kasih). Dengan nama yang mana saja kamu seru (di antara nama-nama-Nya, maka itu adalah baik), bagi-Nya al-asma’ al-husna (nama-nama yang terbaik dan sempurna)” (QS. Al-Isra’ 17: 110).

Sumber: Buku 40 Hadis Cinta untuk Milenial (h.11-13)

Baca Juga:  Kaum Muslim Mengapresiasi Filsafat Neoplatonisme
0 Shares:
You May Also Like