Misteri Nabi Idris

Pagi hari yang cerah, aku membaca kisah Nabi Idris yang menakjubkan, seperti membaca kisah legenda saja. Nabi Idris termasuk salah satu Nabi yang paling misterius, karena sedikit sekali keterangan tentang riwayatnya. Nabi Idris diduga merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam.

Ketika Nabi Adam wafat, beliau berpesan kepada anak cucunya bahwa Tuhan akan selalu mengutus para Nabi di setiap zaman, untuk membimbing mereka.  Para Nabi itu diutus di zaman yang berbeda, di wilayah, dan kaum yang berbeda juga, namun bertujuan sama yaitu mengajarkan tauhid.

Al-Quran menyebut Nabi Idris sebanyak dua kali, yaitu dalam surat Maryam, dan surat Al-Anbiya. Namun, tidak diungkap secara jelas tentang kisahnya, sehingga masih banyak misteri yang perlu diungkap.

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka kisah) Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat benar dan seorang rasul. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (QS. Maryam [19]: 56-57).

“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Al-Anbiyaa [21]: 85-86).

Tidak disebutkan kapan Nabi Idris hidup dan kepada kaum siapa dia diutus, serta bagaimana Tuhan mengangkat derajatnya pada kedudukan yang tinggi. Dalam sumber lain, seperti hadis, juga tidak banyak yang menceritakan tentang kisah Nabi Idris ini.

Nabi Idris adalah seorang Nabi yang suci dan mulia yang diutus di wilayah Mesir, lalu Tuhan mengangkatnya ke derajat yang tinggi di sisi-Nya seperti Nabi Isa. Pada zaman itu, peradaban Mesir sudah sangat maju, mereka telah menggunakan 72 bahasa dalam berbicara. Dan mereka telah mampu membangun kota-kota yang indah dan mewah.

Baca Juga:  Ajaran Tasawuf Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi

Nabi Idris diutus Tuhan karena masyarakat di zaman itu sudah melenceng jauh dari ajaran tauhid Nabi Adam. Sebagian ahli sejarah menganggap Nabi Idris adalah Uzairis, salah seorang pahlawan Mesir kuno, yang kemudian dibuat patung berhalanya dan disembah sebagai dewa.

Dalam legenda Mesir kuno, Uzairis ini adalah seorang raja, ilmuwan, dan sekaligus filsuf yang sangat bijak. Setelah wafat, rakyat Mesir menghormati dan memuliakan Uzairis dengan membuat patungnya, karena kebijaksanaan, kemuliaan, dan jasanya yang sangat besar pada peradaban Mesir kuno.

Seiring waktu dan zaman, timbul berbagai dongeng yang membelenggu akal bahwa patung itu memiliki kekuatan gaib, sehingga mereka menyembahnya sebagai dewa.  Syaikh Thantawi Jauhari dalam Tafsir Jawahir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan Nabi Idris tidak lain adalah Uzairis.

Sayid Quthub dalam Tafsir fi Dhilalil Quran juga sependapat dengan Syaikh Thantawi, bahwa sangat mungkin Nabi Idris adalah Uzairis, legenda dalam kisah Mesir kuno. Peradaban Mesir Kuno baru terbuka dan dikenal sejak permulaan abad ke-19, yaitu sejak para sarjana arkeologi dapat membuka kunci rahasia huruf hieroglif Mesir kuno. Hieroglif yang bermakna “tulisan suci”, pada zaman itu hanya boleh ditulis dan dibaca oleh mereka yang memiliki hak istimewa saja, seperti Fir’aun, para bangsawan, para imam, dan ilmuwan yang berpendidikan tinggi. Hasil penyelidikan dari huruf hieroglif tersebut, ditemukan bahwa ajaran Uzairis ini ternyata mengandung pokok ajaran Tauhid. Hanya kemudian seiring waktu dan zaman, melenceng menjadi agama pagan, dan kemudian Uzairis dianggap sebagai dewa yang disembah.

Ketika Mi’raj bersama malaikat Jibril, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris di langit yang keempat. Nabi Muhammad sendiri mengisahkan tentang perjumpaannya dengan Nabi Idris. “Di langit keempat Jibril berkata kepadaku: “Ini adalah Idris, berilah dia salam”. Maka aku mengucapkan salam kepadanya dan ia memberi salam kepadaku dan berkata, “Selamat datang saudaraku yang alim dan saleh”. (Sahih Bukhari)

Baca Juga:  Islam Moderat: Paham Keislaman yang Sesuai dengan Kultur Indonesia

Menurut sebagian ulama dan sufi, Nabi Idris adalah orang yang sama dengan Nabi Ilyas. Nabi Idris diangkat oleh Tuhan, lalu di zaman yang berbeda diturunkan kembali sebagai Nabi Ilyas di Baalbek, wilayah Lebanon sekarang.

Sebagian ulama berpendapat bahwa Nabi Idris dan Nabi Ilyas ini masih hidup, sebagaimana Nabi Khidir dan Nabi Isa. Dan juga, seperti Nabi Khidir, Nabi Idris juga ditugaskan membimbing dan memberi petunjuk secara rahasia kepada orang yang ikhlas menuju jalan Tuhan.

Wallahualam

0 Shares:
You May Also Like