Ilmu Pilar Pertama Thariqah Bani ‘Alawi

Oleh: Habib Husin Nabil Assegaf

Pengajar di Nuralwala dan Pengasuh Majelis Rebo Malem

Di dalam tradisi Thariqah Bani ‘Alawi ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting, ia diletakkan pada pilar pertama, seperti yang disebutkan oleh al-Habib Ahmad ibn Zein al-Habsyi yang didapat dari gurunya al-Habib Abdullah ibn Alawi al-Haddad, di antara rukun Thariqah Bani ‘Alawi yang pertama adalah ilmu.

Di dalam Alquran Allah swt. menjelaskan tentang pentingnya ilmu, sampai-sampai wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw. itu berkaitan tentang ilmu yakni bacalah (iqra’);

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

“Bacalah, (wahai Nabi Muhammad saw., wahyu Ilahi yang beberapa saat lagi akan engkau terima; dan bacalah juga alam dan masyarakatmu) dengan (atau demi) nama Tuhan Pemeliharamu yang mencipta (semua makhluk)!“(QS. Al-‘Alaq [96]: 1)

Perintah membaca di atas, bukan sekedar membaca kalam Ilahi semata tetapi meneliti, merenungi dan mendalami semua firman-Nya dan tanda-tanda kebesaran Allah swt. yang termaktub di dalam kitab suci dan yang tersirat di alam semesta. Terkait tentang pentingnya ilmu Allah swt. menjelaskan;

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

“…Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…”(QS. Al-Mujadalah [58]:11)

Maknanya ialah Allah swt. menjelaskan orang-orang yang beriman di antara kalian akan ditinggikan derajatnya oleh Allah swt, tetapi orang-orang yang berilmu di antara orang-orang yang beriman, maka Allah swt. akan meninggikan derajatnya lebih dan lebih di atas orang-orang yang hanya beriman tanpa ilmu. Kemudian, di samping itu Rasulullah saw. juga bersabda;

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ له طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Baca Juga:  Tentang 560 Bab Al-Futuhat Al-Makkiyyah

Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Imam al-Tirmidzi).

Nabi Muhammad saw. juga berbada;

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap Muslim laki-laki maupun Muslim perempuan” (HR. Ibn Majah).

Dari dasar Alquran dan hadis Rasulullah saw. tersebut sudah sangat jelas dan gamblang sekali bagaimana posisi ilmu di dalam Islam, dan tentu saja posisi ilmu dalam Thariqah Bani ‘Alawi yang merujuk kepada Alquran dan sunnah Nabi Muhammad saw. Sampai di sini tidak heran jika para guru Bani ‘Alawi dengan gencar memerintahkan orang-orang yang berada di dalam lingkarannya dan kepada para pecintanya untuk mementingkan ilmu pengetahuan. Di antaranya adalah ucapan dari al-Imam Ahmad bin Zein al Habsyi, dia mengatakan. “Satu masalah atau satu diskusi dalam kelimuan yang dilakukan seseorang itu lebih utama daripada ratusan ibadah tanpa memikirkan ilmu”.

Kemudian dikatakan juga, “Siapa yang menuntut ilmu, maka dia akan mendapat sesuatu yang lebih baik daripada orang yang bersungguh-sungguh beribadah malam dan siangnya tanpa ilmu”.

Dari ucapan-ucapan tersebut kita tahu pentingnya posisi ilmu dalam Thariqah Bani ‘Alawi, dan jika hendak ingin berada di dalam lingkaran Thariqah ini, maka pertama kali yang ada di dalam dadah sang murid tasawuf harus harus berlandaskan kepada ilmu, karenanya itu ilmu sebagai pilar pertama Thariqah Bani ‘Alawi. Terkait penjabaran pilar selanjutnya akan dibahas di artikel yang akan datang. semoga bermanfaat.

 

0 Shares:
You May Also Like