Ciri-Ciri Wali Allah dalam Al-Qur’an

Wali Allah atau bentuk jamaknya auliya’ Allah artinya kekasih Allah. Karena ia adalah kekasih Allah berarti ia sangat dekat dengan-Nya, sebegitu dekatnya, sehingga ia mampu menyerap dan menginternalisasikan sifat-sifat Allah swt.

Jika Anda dekat dengan api, maka tubuh Anda akan panas (menyerap sifat-sifat api) oleh karena itu para wali Allah itu ialah mereka yang dekat dengan Allah dan memiliki sifat-sifat seperti sifat Allah. Allah Maha Cinta ia akan menebarkan rahmat dan cinta kasih, Allah Maha Pengampun ia pun memiliki sifat pengampun dan seterusnya.

Dalam Al-Qur’an ada ayat yang sangat menarik saat mendeskripsikan wali Allah yaitu, “Sesungguhnya para wali Allah itu hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui” (QS. Al-Anfal [8]: 34).

Di ayat tersebut menunjukkan bahwa wali Allah itu ialah orang-orang yang bertakwa. Lalu, bagaimana Allah mendeskripsikan orang yang bertakwa yang menjadi sifat para kekasih-Nya. Berikut ayat-ayat yang mengulas tentang ciri-ciri orang yang bertakwa:

Pertama, beriman, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezekinya atau gemar berbagi (dermawan), yaitu cinta menginfakkan harta baik dalam keadaan lapang atau susah, membantu kerabat dekat, mengasihi anak yatim, fakir miskin, orang dalam perjalanan, orang yang meminta pertolongan, dan para tawanan (baca: QS. Al-Baqarah [2]: 3 dan 177; QS. Ali Imran [3]: 148; QS. Al-Maidah [5]: 13 dan 93).

Kedua, mampu mengendalikan diri saat gelora nafsu memuncak, suka memaafkan kepada orang yang berbuat salah, dan segera meminta maaf jika ia telah berbuat salah kepada orang lain (baca: QS. Ali Imran [3]: 134).

Ketiga, gemar dan istikamah mendirikan salat malam dan memperbanyak istighfar pada waktu dini hari (baca: QS. Ali Imran [3]: 17; QS. Az-Zariyat [51]: 18).

Baca Juga:  Hulul dan Ittihad: Sebuah Catatan

Inilah sekilas tentang ciri-ciri para wali Allah yang terangkum dalam Al-Qur’an. Tentu, masih banyak lagi ciri yang lainnya. Tulisan pendek ini hanya sekadar pembuka dan pengantar. Semoga Allah mudahkan langkah kita untuk melakukan aneka kebajikan dan amal saleh lainnya sesuai dengan kemampun kita masing-masing, sebagaimana Allah ajarkan, “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.” Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya” (QS. Al-Isra’ [17]: 84).

0 Shares:
You May Also Like