Agama
Oleh: Faqry Fakhry
Muhib di Jalan Menuju Mahbub
Agama itu kehidupan
Agama itu napas
Seperti makan itu kehidupan
Seperti udara itu napas
Tak bisa hidup tanpa makan
Tak bisa napas tanpa udara
Tapi seperti makan…
Terlalu banyak bisa membunuh
Seperti napas…
Kau melakukannya secara alami
Napas keluar masuk hampir tak kau sadari
Maka jangan beragama berlebih dosis
Jadikan agamamu napasmu
Bagian dari hidupmu
Yang ada dan
menjadi bagian terpenting hidupmu
Tapi begitu alami sampai-sampai kau hampir tak menyadari
Tiada tapi ada sekali
Ada seolah tiada
Jangan pisahkan agama dari hidupmu
Seperti ruhmu
yang menjadi satu dengan nyawamu
Karena adakah
jiwa hidup
tanpa ruh?
Tanpa ruh jiwa tiada
Tanpa ruh
agama tiada
Jangan jadikan agamamu
seonggok benda mati
yang kau usung
ke mana-mana
Seolah gempal dan digdaya
Cuma jasad tanpa ruh
beban mati
lama-lama basi
Kau perlu agama
Tapi jadikan ia
bagian tak terpisahkan hidupmu
Yang orang tak bisa melihatnya
di luar hidupmu
Tak usah kau nyata-nyatakan
dengan simbol dan jargon
dengan kepalan dan teriakan
Karena kalau begitu
Agamamu tak asli lagi
Agamamu jadi uang palsu
Seakan kau kaya
padahal itu bukan kekayaanmu
Malah jika kausodor-sodorkan
ke orang lain
ia mengganggu
Jadikan agamamu
dirasakan orang sebagai hidupmu
Jika hidupmu baik
agamamu baik
Jika agamamu baik
Hidupmu baik
Agama adalah makanan
Yang sehat
yang kau butuhkan secukupnya
Agama adalah napas
yang tak ada kehidupan tanpanya
Tapi adanya hampir tak disadari
Nyaris terasa tiada
Padahal ia jaminan hidupmu
Kalau bukan fitrah
tabiat alamimu
Apa lagi agama itu?
Cuma ideologi yang berisik
lebih sering mematikan
ketimbang menghidupkan
Kembalilah
kepada agama
yang seharusnya memang memberi kehidupan
Bukan pembunuh kehidupan