Kemerdekaan dari Hawa Nafsu

Selain persoalan pembebasan dari penindasan atau penjajahan secara fisik, kemerdekaan juga merupakan upaya bagi kita untuk membebaskan diri dari penindasan atau perbudakan oleh hawa nafsu kita sendiri. Banyak orang yang seolah-olah hidup merdeka di suatu negara atau bangsa, tetapi di dalam dirinya sebetulnya dia sedang membiarkan hawa nafsunya menindas atau memperbudaknya.

Apabila dilihat dari perspektif tasawuf, setiap orang bukan saja harus memastikan bahwa dirinya dapat bebas dari penindasan dari orang lain dan mendapatkan hak asasinya, tetapi pada saat yang bersamaan, bahkan lebih dari segalanya, dia harus lebih dulu mampu membebaskan dirinya dari penindasan atau perbudakan oleh hawa nafsunya sendiri.

Dan akan terbukti, bahwa upaya melawan penindasan oleh hawa nafsu kita sendiri merupakan upaya yang jauh lebih sulit dibanding upaya membebaskan diri kita atau orang lain dari penindasan atau perbudakan oleh orang lain, baik melewati aksi hukum maupun dalam peperangan.

Inilah antara lain yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis yang selalu dikutip oleh kaum sufi, dan bahkan ini menjadi dasar dari ajaran tasawuf itu sendiri. Rasulullah berkata, “Perang fisik sebesar apapun, itu harus dilihat sebagai jihad asghar (perang kecil) jika dibandingkan dengan perang melawan hawa nafsu. Dan perang melawan hawa nafsu inilah yang oleh Rasulullah saw disebut sebagai jihad akbar, atau perang yang paling besar”.

Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dari peringatan hari kemerdekaan ini dengan memastikan bahwa kita selalu bahu membahu melakukan upaya-upaya untuk memastikan tidak seorang pun yang layak untuk dirampas kemerdekaannya. Dan bahwa kemerdekaan itu adalah hak semua orang dan hak segala bangsa, sebagaimana diungkapkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 45.

Baca Juga:  PERADABAN ISLAM DI DUNIA YANG SEKULER

Kemudian yang tidak kalah penting, hendaknya setiap individu di antara kita sudah memastikan bahwa kita bisa membebaskan diri dari perbudakan dan penindasan oleh hawa nafsu kita sendiri. Jika itu sudah berhasil dicapai, Insya Allah orang-orang yang merdeka seperti ini, di samping mampu memerdekakan orang lain, juga akan menjadi suatu kekuatan yang memastikan bahwa setiap orang bisa mendapatkan haknya untuk memperoleh kehidupan yang layak, mendapatkan keadilan, dan mencapai tujuan-tujuan hidup lainnya dengan lebih baik

0 Shares:
You May Also Like