Memahami Aspek Batin Saluran Cerna

Banyak hal yang menakjubkan bila membahas tentang saluran cerna tubuh kita. Salah satunya adalah aspek batin dari saluran cerna. Gejala saluran cerna dapat ditinjau dari aspek fisik dan batin. Dari aspek fisik, tentunya lebih mudah dipahami. Apabila secara fisik saluran cerna terdapat cedera, misalnya radang, infeksi, tumor, dan yang lain, maka akan timbul gejala dan penyakit. Namun, yang ajaib adalah aspek batin yang bisa menyebabkan gejala saluran cerna. Banyak gejala saluran cerna seperti sakit perut, sembelit, mual, muntah, diare, dan anoreksia, tidak mempunyai dasar kelainan fisik dalam saluran cerna, karena secara fisik semua normal.

Mengapa bisa timbul gejala saluran cerna, padahal tidak terdapat kelainan fisik organ? Ada 4 hal unik dan ajaib dalam saluran cerna yang bisa menyebabkan hal tersebut.

Pertama, saluran cerna kita merupakan organ menakjubkan yang sangat kompleks dan cerdas. Fungsinya sangat beragam, antara lain sebagai benteng penghubung dengan dunia luar, fungsi digesti dan absorpsi makanan, fungsi kekebalan tubuh, fungsi sekresi, fungsi endokrin, fungsi saraf, dan yang lain. Selain saluran cerna, tidak ada organ tubuh kita yang mempunyai fungsi yang demikian beragam. Semua fungsi tersebut berjalan secara otomatis dikontrol oleh mekanisme yang ajaib berupa hormon, neurotransmitor, sitokin, dan saraf. Karena kecerdasannya itu, saluran cerna sering  disebut sebagai otak kedua manusia. Meskipun cerdas, karena terlalu kompleks dan beragamnya fungsi saluran cerna tersebut, sesekali bisa timbul gangguan juga. Makin kompleks suatu organ makin mudah muncul gangguan.

Kedua, saluran cerna saling berhubungan dengan otak, yang disebut sebagai gut brain axis. Saluran cerna dapat mempengaruhi otak, sebaliknya otak juga dapat mempengaruhi saluran cerna. Yang paling sederhana hubungan ini dapat dilihat, misalnya orang yang tidak bisa menahan lapar akan mudah emosi, sebaliknya orang yang emosi bisa timbul gejala saluran cerna seperti sakit perut, sembelit, mual, muntah, diare, anoreksia, dan yang lain. Orang dalam kondisi tertekan secara psikis bisa berbeda dampaknya, ada yang menjadi banyak makan sehingga menjadi gemuk, namun ada yang justru tidak mau makan sehingga menjadi kurus. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain genetik, faktor lingkungan, perkembangan sejak lahir, didikan, dan pengalaman masa lalu kita.

Baca Juga:  Haniyeh, Tarekat, dan Perlawanan Melawan Penindasan: Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Ketiga, dalam usus terdapat triliunan bakteri yang merupakan suatu sistem organ tersendiri, yang tanpa bakteri itu kita tidak bisa hidup. Mereka merupakan makhluk cerdas yang berperan sebagai penghubung antara usus dan otak yang mempengaruhi emosi dan perilaku kita. Yang sangat unik, komposisi bakteri tersebut sangat tergantung pada kondisi batin setiap orang. Seolah-olah  makhluk cerdas tersebut bisa memahami kondisi batin seseorang dan berubah sesuai kondisinya. Sudah diteliti pada orang yang depresi dan gangguan cemas mempunyai komposisi bakteri yang khas. Pada anak yang hiperaktif, autis, dan gangguan perilaku lain juga mempunyai komposisi bakteri yang tertentu.

Keempat, saluran cerna adalah satu-satunya organ yang mendapat nutrisi dari dua jalan, yaitu dari aliran darah dan dari salurannya sendiri yang banyak mengandung makanan. Organ tubuh lain mendapat nutrisi hanya dari satu jalan saja, yaitu aliran darah.

Dari sini dapat terlihat bahwa kesehatan saluran cerna, baik fisik maupun batin sangat tegantung pada jenis makanan yang masuk. Aspek batin ini sulit untuk dijelaskan pengaruhnya secara fisik saja. Misalnya, makanan yang didapat dari nafkah yang haram akan berpengaruh pada aspek batin ini. Orang yang berdoa sebelum makan dengan ikhlas dan bersyukur, akan mendapat manfaat, baik fisik maupun batin yang berbeda, dibandingkan dengan orang yang makan dengan berkeluh kesah, meskipun makanan yang dimakan sama. Vegetarian dianggap makanan sehat secara batin, karena tidak perlu membunuh makhluk hidup, dapat membatu pengendalian hawa nafsu, dan terbukti juga dapat memperbaiki komposisi bakteri usus menjadi seimbang.

Keempat hal tersebut merupakan keunikan saluran cerna yang tidak terdapat pada organ lain. Dalam diri kita terdapat organ batin berupa emosi, syahwat, akal, qalb. Di mana letak organ tersebut?

Baca Juga:  Merayakan Maulid Nabi: Nilai Moralitas Apa Yang Dapat Kita Petik?

Qalb dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hati, yang merupakan bagian dari saluran cerna. Apakah ini terjemahan yang tepat? Atau lebih tepat diterjemahkan dengan jantung.

Dalam bahasa Inggris qalb ini juga disebut sebagai heart bukan liver. Rasullah setiap kali menyebut qalb selalu menunjuk dada atas kiri, yang merupakan letak jantung, bukan hati.

Di mana letak emosi, syahwat, dan akal, yang semuanya juga bersifat batin? Mungkin organ batin manusia tersebut tidak dapat dirujuk pada fungsi satu organ saja. Organ batin tersebut merupakan gabungan dari berbagai fungsi organ terutama didominasi oleh  otak, jantung, dan saluran cerna, termasuk hati.

Inilah mungkin keunikan poros otak, jantung, saluran cerna yang saling berhubungan erat menjadi kesatuan fungsi organ yang memiliki aspek batin. Wa-Allahu’alam

Previous Article

Orang-Orang Yang Dicintai Allah. Siapakah Dia? (2)

Next Article

Peran Tarekat Syattariyah dalam Penyebaran Islam dan Eksistensi Ritual Basapa di Minangkabau

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨