Memahami Zakat Tubuh
Dalam ajaran Islam, zakat sering kali dipahami sebagai kewajiban untuk memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan. Namun, ada dimensi lain dari zakat yang sering kali terlupakan, yaitu zakat tubuh. Tubuh kita bukan hanya alat untuk beraktivitas, tetapi juga merupakan amanah yang harus kita jaga dan rawat dengan baik.
Kita akan membahas berbagai cara praktis untuk menerapkan konsep ini, serta bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup dan spiritual kita. Dalam kitab Mishbah al-Syari’ah, Imam Ja’far al-Shadiq berkata, “Setiap bagian dari tubuhmu memiliki zakat yang wajib diberikan kepada Allah, bahkan pada setiap tempat tumbuhnya rambut dan setiap lirikan mata.” Berikut penjelasan selengkapnya:
Zakat mata adalah menggunakan penglihatan untuk mempelajari pelajaran dan menghindari melihat hal-hal yang penuh syahwat dan sejenisnya.
Zakat telinga adalah mendengarkan ilmu, hikmah, Al-Qur’an, serta nasihat-nasihat agama yang akan menyelamatkanmu, dan menjauhkan dari kebalikan semua itu, seperti kebohongan, gosip, dan sejenisnya.
Zakat mulut adalah memberikan nasihat kepada kaum muslim, menyadarkan orang-orang yang lengah, banyak bertasbih, dan berzikir.
Zakat tangan adalah menggunakan tangan untuk memberi dan mendermakan apa yang telah Allah berikan, menulis ilmu, melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam ketaatan kepada Allah, serta menahannya dari perbuatan jahat.
Zakat kaki adalah berusaha mencari hak Allah, seperti mengunjungi orang-orang saleh, majelis-majelis zikir, mendamaikan manusia, menjalin silaturahmi, berjihad, dan segala tindakan yang bermanfaat bagi hati dan keselamatan agamamu.
Marilah kita terus berupaya mengamalkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nyata dari pengabdian kita kepada Sang Pencipta, dan sebagai langkah menuju kesucian jiwa dan kesejahteraan dunia serta akhirat.
Sumber Bacaan: Faidh Kasyani, Etika Islam: Menuju Evolusi Diri.