Doa dan Harmoni Semesta

Saat rintikan hujan membasahi debu-debu kota hujan, Bogor, saya berdiam sejenak di sawah—samping rumah—tuk menyapa diri dan semesta sambil membaca sebuah buku Spiritual Gems of Islam karya Jamal Rahmah. Buku ini menyedot jiwaku, karena selain menyajikan untaian kebijaksanaan dari Al-Qur’an, hadis, ungkapan para sufi, filsuf juga di akhir setiap bab ada panduan praktis untuk bertafakur seakan diajak berwisata menuju wahana yang ada di dalam diri. Di antara bab yang saya baca ialah tentang doa.

“Doa ialah otak/intinya ibadah,” inilah sabda Nabi Muhammad saw. Menurut pengamatan Jamal Rahman, para mistikus Islam memandang pujian dan rangkaian doa kepada Tuhan bukan sebagai sesuatu yang statis. Mereka mengatakan bahwa ketika seseorang berdoa dan memuji Tuhan, sejatinya ia sedang menciptakan ‘sayap-sayap’ bagi burung Ruh yang ada di dalam dirinya. Tentu, pujian dan doa bukan hanya keluar dari mulut, tapi membentuk dan menghidupkan dimensi spiritual dalam diri. Ia adalah getaran yang membebaskan Ruh untuk terbang, mendekati cahaya Ilahi.

Kesimpulan di atas bersandar pada sebuah kisah simbolik dalam Al-Qur’an. Nabi Isa—dengan izin Allah—menghidupkan burung yang terbuat dari tanah liat melalui hembusan napasnya.

وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ

“(Allah akan menjadikannya) sebagai seorang rasul kepada Bani Israil. (Isa berkata,) “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, sesungguhnya aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah yang berbentuk seperti burung. Lalu, aku meniupnya sehingga menjadi seekor burung dengan izin Allah. Aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit buras (belang) serta menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah. Aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kerasulanku) bagimu jika kamu orang-orang mukmin” (QS. Ali ‘Imran [3]: 49).

Baca Juga:  Cinta: Kendaraan Tercepat Menuju Tuhan

Kisah ini tidak hanya menunjukkan mukjizat kenabian, tetapi juga menyiratkan bahwa napas manusia, ketika dipenuhi dengan niat suci, kebersihan batin, serta pujian dan doa kepada Tuhan, memiliki kekuatan dan energi untuk memberi kehidupan. Tidak hanya menghidupkan jiwanya, alam sekitarnya pun akan hidup dan terjaga keasliannya. Karena itu, untaian doa dan syukur menjadikan jiwa kita bagian dari satu orkestra universal yang terus bertasbih. Bukankah kita pernah membaca suatu firman, “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya.” (QS. An-Nur [24]: 41). Maka ketika manusia itu sedang berdoa, ia tidak sedang sendirian. Ia menyatu dengan harmoni kosmik yang tak pernah henti berzikir. Bahkan saat dalam keadaan susah, ungkapan doa dan syukur mengandung kekuatan transformatif. Ia adalah pengakuan bahwa ada berkah yang tengah menuju, meski belum tampak oleh mata. Dengan berterima kasih dalam derita/ujian atau meminjam istilah Viktor E. Frankl search to meaning, kita sedang membuka pintu bagi rahmat/kebahagiaan yang tersembunyi.

Melalui ungkapan doa dan puji-pujian hakikatnya kita sedang menciptakan sayap-sayap ruhani agar jiwa kita bisa terbang, menyatu dalam irama semesta, dan menuju puncak kebahagiaan: Tuhan.

Previous Article

Ibn Taimiyyah dan Ibn ‘Arabī: Pertarungan Epistemik antara Tauḥīd Salafi dan Metafisika Sufi

Next Article

Ilmu Hudhuri dalam Epistemologi Mehdi Hairi Yazdi

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨