Mudah-mudahan tahun ini sedikit tidak sama
Mudah-mudahan Ramadhan ini sedikit berbeda
Ya, meski hanya sedikit saja
Ada nuansa samawi
Meski semilir saja
Ada khusyu’
Meski tipis-tipis belaka
Ada kebahagiaan
yang sempat sirna
Mengusir sumpek di dada
Apakah sempurna?
Jauh dari itu semua
Tak tepermanai jauhnya…
Kalau semakin dekat saja
Meski hanya sedepa
Sudah cukup bagiku.
Wahai Kau
Satu-satunya Pelipur lara
Belas kasih-Mu tak menuntutku
jadi seperti dewata
Bahkan tak juga seperti Musthafa
Meski dia teladan sempurna
Siapa bisa mendekat padanya
Sedang dia semisal Dia
Kau hanya minta
Kami sadar berupaya
Menjadi sedikit lebih dewasa
Sedepa demi sedepa
Meski tak pelak berkali terpental mundur saja
Berusaha saja
Itu yang Kau minta
Dan apalagi selain daya upaya
yang kami bisa
Berharap beringsut
Sedepa demi sedepa
Menapaki akhir cerita
Dalam husnul khatima
akhir yang kirana
Asal saja masih kau sisakan nyawa dan kesanggupan berpuasa
Tahun demi tahun lagi
Dalam panjang usia
Sambil berharap tumpukan dosa
Kau angkat dari jiwa
Betapa pun banyaknya
Wahai Sang Belas Kasih
Pencinta
Terimalah ini semua sebagai doa
Dipanjatkan pungguk perindu bulan yang hina
Tak tahu dicinta
Malah maunya
Membangkang saja
Kalau bukan Andika
Siapa lagi bisa mengampuninya?
Kabulkan, Wahai
Yang Paling Welas Asih
Dari Semua Yang Welas Asih.
Lagi Maha Kuasa…